CARA MUDAH TERAPI DI RUMAH UNTUK SPEECH DELAY
Masa bayi hingga anak-anak adalah
masa yang sangat penting dalam kehidupan seseorang dimana proses pertumbuhan
seorang anak sangatlah pesat pada masa ini, tidak hanya pertumbuhan secara fisik,
namun juga pertumbuhan otak dan syaraf-syaraf penting pada bagian-bagian tubuh
seorang anak.
Perkembangan anak terdiri atas
motorik kasar, motorik halus, sosialisasi, kognitif dan bahasa. Anak-anak
dilahirkan dengan mekanisme kemampuan untuk mengembangkan bicara dan
keterampilan bahasa (Safitri, 2017; Siska, 2011; Suryana, 2016).
Terdapat dua alasan yang
menyebabkan pada masa awal anak-anak mempunyai keinginan yang sangat besar
untuk belajar berbicara. Pertama, karena ketika dia mampu untuk berbicara dan
berkomunikasi dengan anak lain pada saat bermain, dia akan merasakan kesenangan
yang luar biasa. Dengan kemampuan berbicara maka akan mudah bagi dirinya dalam
bersosialisasi dan bergabung dengan teman yang lainnya, anak-anak yang
mengalami keterlambatan berbicara akan mengalami rintangan dalam lingkungan
sekolah ataupun sosialnya, tidak demikian halnya dengan anak yang sudah pandai
berbicara. Kedua, karena dengan kemampuan berbicara maka ia akan mampu untuk
mandiri sehingga ia dapat mengemukakan sesuatu apapun sesuai dengan kebutuhan
dan keinginannya (Hurlock, 1980; Yulsyofriend, et al., 2019).
Karena masa-masa ini sangatlah
penting bagi seorang anak, maka jika terdapat suatu keanehan atau kelainan pada
masa pertumbuhan tersebut akan menjadi suatu kekhawatiran dan kegelisahan besar
dalam pikiran para orang tua. Saat ini banyak terdapat kasus balita yang
mengalami keterlambatan berbicara (Speech Delay) (Taseman, et al., 2020;
Muslimat, et al, 2020).
Faktor-faktor penyebab terjadinya
keterlambatan berbicara (Speech Delay) tersebut harus dipaparkan terlebih
dahulu. Penyebab terjadinya keterlambatan berbicara pada anak disebabkan oleh
dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor external. Faktor internal
meliputi: persepsi, kognisi dan prematuritas. Faktor eksternal meliputi:
pengetahuan, pola asuh dan sosial ekonomi (Kurniasari & Sunarti,
2018; Muslimat, et al., 2020).
Faktor penyebab gangguan
keterlambatan berbicara adalah: hambatan pendengaran, hambatan perkembangan
pada otak yang menguasai kemampuan oralmotor, masalah keturunan, masalah
pembelajaran, dan komunikasi dengan orang tua, faktor televisi (Fitriyani,
et al., 2019; Humaeroh, 2016). Hal tersebutlah yang mendorong adanya
suatu studi eksplorasi mengenai startegi-strategi yang dapat digunakan oleh
orang tua untuk mengatasi masalah keterlambatan berbicara (speech delay). Penelitian ini bertujuan untuk untuk
mengeksplorasi strategi yang dapat digunakan oleh orang tua penderita
keterlambatan bicara (speech delay) untuk mengatasi masalah keterlambatan membaca
(speech delay).
Ada 6 jenis keterlambatan bicara
pada anak usia dini antara lain: 1) Specific Language Impairment; 2) Speech
and Language Expressive Disorder; 3) Centrum Auditory Processing Disorder; 4)
Pure Dysphatic Development; 5) Gifted Visual Spatial Learner; 6) Disynchronous
Developmental (Tsuraya, 2013). Dari jenis keterlambatan bicara di atas
dapat dipahami anak mengalami gangguan berbicara dan gangguan bahasa selain
disebabkan oleh faktor perkembangan anak, juga disebabkan oleh gangguan
sensori, gangguan neorologis, intellegences, kepribadian serta
ketidakseimbangan
perkembangan internal dan
ketidakseimbangan perkembangan eksternal anak. Hal ini yang melatarbelakangi
perkembangan bahasa dan berbicara pada anak usia dini menjadi terlambat (Puspita,
et al., 2019; Tsuraya, 2013).
Tanda
anank mengalami speech delay:
Sebagai pada gambar yang tertera pada link berikut :
https://drive.google.com/file/d/10o_nFULgYjo2M5I0s_M6uAcK14jPgx3w/view?usp=sharing
Dampak dari keterlambatan bicara
pada tahap perkembangan anak selanjutnya. Keterlambatan bicara sangat berdampak
pada perkembangan anak ada tingkat selanjutnya. Anak dapat merasa rendah diri
dan tidak percaya diri, sulit bersosialisasi dengan teman sebayanya, dan sulit
memahami dan menyerap materi pembelajaran di sekolah.
Resiko perkembangan terlambat
bicara yaitu: 1) kemampuan konseptual dan prestasi pendidikan, hal ini tidak
menunjukkan efek buruk pada perkembangan pendidikan dan kognitif anak karena
tidak tergantung pada pemahaman dan penggunaan bahasa; 2) faktor personal dan
sosial, terlambat bicara menyebabkan resiko negatif pada hubunganinterpersonal
dan perkembangan konsep diri pada anak. Ketidak pahaman orang lain ketika
berkomunikasi dapat menyebabkan rasa rendah diri pada anak (Kurniasari
& Sunarti, 2018; Muslimat, et al., 2020;
Strategi atau teknik yang bisa
diterapkan orang tua untuk mengatasi keterlambatan bicara pada anak
Ada beberapa strategi atau teknik
yang bisa diterapkan orang tua untuk mengatasi speech delay pada anak:
1) Melatih anak berbicara dengan
benar, pelan dan berulang-ulang (Hutami & Samsidar, 2018).
2) Saat berbicara selalu memperhatikan tata
bahasa yang diucapkan. Hal ini sejalan dengan teori dari Roger Brown mengatakan
bahwa orang tua mendorong anak mereka untuk berbicara dengan tata bahasa yang
benar.
3) Selalu melibatkan anak berbicara pada
setiap keadaan dengan memperbaiki pengucapan anak yang masih keliru. Anak-anak
mendapatkan manfaat ketika orang tua mereka secara aktif melibatkan mereka
dalam percakapan, mengajukan pertanyaan kepada mereka, dan menekankan bahasa
interaktif dibandingkan bahasa direktif.
4) Penggunaan media teknologi yang mendukung
pembendaharaan kata anak-anak. Terdapat tiga cara dalam mendukung
pembendaharaan kata anak-anak dengan menggunakan teknologi seperti computer,
buku audio, dan televisi pendidikan.
5) Konsultasi rutin dengan dokter dan
psikolog anak untuk mengetahui perkembangan anak (Santrock, 2009).
Selain strategi diatas, tips
berikut ini bisa membantu anak untuk mengurangi speech delay :
Seperti pada gambar yang tertera pada link berikut :
https://drive.google.com/file/d/10o_nFULgYjo2M5I0s_M6uAcK14jPgx3w/view?usp=sharing