Chat dengan Kami, via Whatsapp ?

ADMIN PUSAT 0851-7406-7282

CARA MUDAH TERAPI DI RUMAH UNTUK SPEECH DELAY

Masa bayi hingga anak-anak adalah masa yang sangat penting dalam kehidupan seseorang dimana proses pertumbuhan seorang anak sangatlah pesat pada masa ini, tidak hanya pertumbuhan secara fisik, namun juga pertumbuhan otak dan syaraf-syaraf penting pada bagian-bagian tubuh seorang anak.

Perkembangan anak terdiri atas motorik kasar, motorik halus, sosialisasi, kognitif dan bahasa. Anak-anak dilahirkan dengan mekanisme kemampuan untuk mengembangkan bicara dan keterampilan bahasa (Safitri, 2017; Siska, 2011; Suryana, 2016).


Terdapat dua alasan yang menyebabkan pada masa awal anak-anak mempunyai keinginan yang sangat besar untuk belajar berbicara. Pertama, karena ketika dia mampu untuk berbicara dan berkomunikasi dengan anak lain pada saat bermain, dia akan merasakan kesenangan yang luar biasa. Dengan kemampuan berbicara maka akan mudah bagi dirinya dalam bersosialisasi dan bergabung dengan teman yang lainnya, anak-anak yang mengalami keterlambatan berbicara akan mengalami rintangan dalam lingkungan sekolah ataupun sosialnya, tidak demikian halnya dengan anak yang sudah pandai berbicara. Kedua, karena dengan kemampuan berbicara maka ia akan mampu untuk mandiri sehingga ia dapat mengemukakan sesuatu apapun sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya (Hurlock, 1980; Yulsyofriend, et al., 2019).


Karena masa-masa ini sangatlah penting bagi seorang anak, maka jika terdapat suatu keanehan atau kelainan pada masa pertumbuhan tersebut akan menjadi suatu kekhawatiran dan kegelisahan besar dalam pikiran para orang tua. Saat ini banyak terdapat kasus balita yang mengalami keterlambatan berbicara (Speech Delay) (Taseman, et al., 2020; Muslimat, et al, 2020).


Faktor-faktor penyebab terjadinya keterlambatan berbicara (Speech Delay) tersebut harus dipaparkan terlebih dahulu. Penyebab terjadinya keterlambatan berbicara pada anak disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor external. Faktor internal meliputi: persepsi, kognisi dan prematuritas. Faktor eksternal meliputi: pengetahuan, pola asuh dan sosial ekonomi (Kurniasari & Sunarti, 2018; Muslimat, et al., 2020).


Faktor penyebab gangguan keterlambatan berbicara adalah: hambatan pendengaran, hambatan perkembangan pada otak yang menguasai kemampuan oralmotor, masalah keturunan, masalah pembelajaran, dan komunikasi dengan orang tua, faktor televisi (Fitriyani, et al., 2019; Humaeroh, 2016). Hal tersebutlah yang mendorong adanya suatu studi eksplorasi mengenai startegi-strategi yang dapat digunakan oleh orang tua untuk mengatasi masalah keterlambatan berbicara (speech delay).  Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengeksplorasi strategi yang dapat digunakan oleh orang tua penderita keterlambatan bicara (speech delay) untuk mengatasi masalah keterlambatan membaca (speech delay).


Ada 6 jenis keterlambatan bicara pada anak usia dini antara lain: 1) Specific Language Impairment; 2) Speech and Language Expressive Disorder; 3) Centrum Auditory Processing Disorder; 4) Pure Dysphatic Development; 5) Gifted Visual Spatial Learner; 6) Disynchronous Developmental (Tsuraya, 2013). Dari jenis keterlambatan bicara di atas dapat dipahami anak mengalami gangguan berbicara dan gangguan bahasa selain disebabkan oleh faktor perkembangan anak, juga disebabkan oleh gangguan sensori, gangguan neorologis, intellegences, kepribadian serta ketidakseimbangan
perkembangan internal dan ketidakseimbangan perkembangan eksternal anak. Hal ini yang melatarbelakangi perkembangan bahasa dan berbicara pada anak usia dini menjadi terlambat (Puspita, et al., 2019; Tsuraya, 2013). Tanda anank mengalami speech delay:

Sebagai pada gambar yang tertera pada link berikut :
https://drive.google.com/file/d/10o_nFULgYjo2M5I0s_M6uAcK14jPgx3w/view?usp=sharing

Dampak dari keterlambatan bicara pada tahap perkembangan anak selanjutnya. Keterlambatan bicara sangat berdampak pada perkembangan anak ada tingkat selanjutnya. Anak dapat merasa rendah diri dan tidak percaya diri, sulit bersosialisasi dengan teman sebayanya, dan sulit memahami dan menyerap materi pembelajaran di sekolah.

Resiko perkembangan terlambat bicara yaitu: 1) kemampuan konseptual dan prestasi pendidikan, hal ini tidak menunjukkan efek buruk pada perkembangan pendidikan dan kognitif anak karena tidak tergantung pada pemahaman dan penggunaan bahasa; 2) faktor personal dan sosial, terlambat bicara menyebabkan resiko negatif pada hubunganinterpersonal dan perkembangan konsep diri pada anak. Ketidak pahaman orang lain ketika berkomunikasi dapat menyebabkan rasa rendah diri pada anak (Kurniasari & Sunarti, 2018; Muslimat, et al., 2020;

Strategi atau teknik yang bisa diterapkan orang tua untuk mengatasi keterlambatan bicara pada anak
Ada beberapa strategi atau teknik yang bisa diterapkan orang tua untuk mengatasi speech delay pada anak:

1) Melatih anak berbicara dengan benar, pelan dan berulang-ulang (Hutami & Samsidar, 2018).  

2) Saat berbicara selalu memperhatikan tata bahasa yang diucapkan. Hal ini sejalan dengan teori dari Roger Brown mengatakan bahwa orang tua mendorong anak mereka untuk berbicara dengan tata bahasa yang benar.
 

3) Selalu melibatkan anak berbicara pada setiap keadaan dengan memperbaiki pengucapan anak yang masih keliru. Anak-anak mendapatkan manfaat ketika orang tua mereka secara aktif melibatkan mereka dalam percakapan, mengajukan pertanyaan kepada mereka, dan menekankan bahasa interaktif dibandingkan bahasa direktif.
 

4) Penggunaan media teknologi yang mendukung pembendaharaan kata anak-anak. Terdapat tiga cara dalam mendukung pembendaharaan kata anak-anak dengan menggunakan teknologi seperti computer, buku audio, dan televisi pendidikan.

5) Konsultasi rutin dengan dokter dan psikolog anak untuk mengetahui perkembangan anak (Santrock, 2009).

Selain strategi diatas, tips berikut ini bisa membantu anak untuk mengurangi speech delay :

Seperti pada gambar yang tertera pada link berikut :
https://drive.google.com/file/d/10o_nFULgYjo2M5I0s_M6uAcK14jPgx3w/view?usp=sharing

Bunda Iit imas masito S.Kep,Ners.,M.Kes.,CBME - Kepala Cabang Alifa Moslem Babypreneur Daycare Hermina Bandung 

To Top ↑