Batuk pilek merupakan keluhan yang sering menimpa anak-anak. Agar batuk pilek tidak mengganggu aktivitas Si Kecil dan mengurangi keceriaannya, ada langkah-langkah sederhana yang dapat Anda lakukan untuk meredakan kondisi ini, tanpa menggunakan obat-obatan.
Meski umumnya tidak berbahaya, batuk pilek dapat mengganggu aktivitas dan istirahat anak. Si Kecil yang biasanya ceria juga bisa jadi terlihat lesu dan tidak bersemangat. Bila seperti ini, Anda sebagai orang tua pasti merasa sedih dan ingin Si Kecil bisa segera kembali sehat.
Menurut WHO Gejala batuk pilek disebabkan oleh infeksi virus pada saluran pernapasan bagian atas. Virus yang paling sering menyebabkan batuk pilek adalah rhinovirus, yang merupakan penyebab utama infeksi saluran pernapasan bagian atas.
Selain rhinovirus, batuk pilek juga bisa disebabkan oleh virus-virus lain, seperti: Coronavirus, Adenovirus, Human parainfluenza virus (HPIV), Respiratory syncytial virus (RSV), Virus influenza.
Batuk pilek pada anak umumnya tidak berbahaya, tetapi dapat menjadi gejala kondisi lain yang lebih serius. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Gejala lain
Perhatikan gejala lain yang mungkin menyertai batuk dan pilek, seperti demam, sesak napas, atau batuk berdahak.
- Durasi
Batuk pilek ringan pada anak balita biasanya berlangsung sekitar 7–10 hari. Batuk pilek disebut kronis jika durasinya melebihi 14 hari.
Langkah-langkah bunda yang bisa dilakukan dirumah :
a. Pastikan tidur Ananda cukup
Saat batuk pilek, tubuh anak membutuhkan lebih banyak energi untuk melawan virus atau bakteri penyebab infeksi. Oleh karena itu, pastikan Si Kecil cukup tidur dan istirahat. Buatlah kamar tidurnya nyaman agar ia bisa tidur lebih nyenyak. Selain untuk memulihkan energi, tidur juga dibutuhkan oleh tubuh anak untuk memulihkan diri.
b. Posisikan kepala lebih tinggi saat berbaring.
Saat sedang batuk pilek, anak dapat mengalami hidung tersumbat sehingga sulit untuk bernapas, dan mungkin akan menjadi rewel karena susah tidur. Agar Si Kecil bisa bernapas lebih lega, posisikan kepalanya lebih tinggi ketika ia tidur. Gunakanlah bantal tambahan untuk menopang kepala dan bahunya.
c. Berikan lebih banyak air putih
Jika Si Kecil sudah berusia lebih dari 6 bulan, berikan ia minum air putih lebih banyak. Air putih akan membantu mengencerkan dahak di saluran pernapasan, sehingga lebih mudah dikeluarkan. Selain itu, dengan minum air putih yang cukup, Si Kecil akan terhindar dari dehidrasi yang dapat memicu berbagai masalah kesehatan lain.
d. Berikan madu
Sejak dulu, madu sudah dipercaya sebagai obat batuk alami dan obat sakit tenggorokan. Bahkan banyak yang meyakini bahwa minuman dengan rasa manis ini lebih mujarab dibandingkan obat batuk yang banyak dijual bebas. Hanya saja, madu cuma boleh diberikan pada anak-anak yang usianya sudah di atas 1 tahun.
e. Berikan pijatan
Pijatan dengan tehnik acupressure dapat membantu system peredaran darah anak, sehingga membantu meredakan batuk dan pilek, mengluarkan hormone oksitosin sehingga kekebalan tubuh Ananda bertambah.
Meski langkah-langkah sederhana di atas dapat meringankan batuk pilek, Bunda tetap perlu waspada dan memeriksakannya ke dokter, terlebih jika usia Si Kecil masih kurang dari 3 bulan.
Bunda juga perlu secepatnya menemui dokter jika batuk pilek yang dialami anak tidak kunjung membaik setelah 10 hari, disertai demam tinggi (lebih dari 38 derajat Celcius), sesak napas, dahak dan ingusnya berwarna kuning atau hijau, atau jika Si Kecil tidak mau makan dan menyusu.
Sumber :
dr. Merry dame christy pane
Alodokter Kemenkes RI
-Bd Iit imas masito S.Kep,Ners.,M.Kes.,CBME – Kepala Cabang Alifa Moslem Babypreneur Daycare Hermina Bandung-