Cara mengontrol emosi pada anak dimulai dengan mengenali penyebab anak menjadi emosional. Anak-anak, khususnya anak usia dini, belum mampu memahami apa yang dirasakannya, pun mengungkapkannya. Ayah Bunda berperan membantu anak memahami emosinya dan mengontrol emosinya. Bagaimana caranya? Berikut penjelasannya.
Penyebab Anak Belum Bisa Mengelola Emosi
Anak-anak masih dalam tahap pertumbuhan, sama halnya dengan perkembangan otaknya. Otak anak-anak belum sepenuhnya berkembang, sehingga belum bisa mengontrol emosinya dengan baik. Selain itu, anak juga bisa jadi meniru perilaku orang di sekitarnya, berada di lingkungan yang kurang kondusif, atau karena memang belum bisa bicara.
- Otak anak-anak masih berkembang
Otak manusia berkembang hingga umur 20-an. Anak-anak tentu membutuhkan ayah bunda di sampingnya saat anak sedang emosi.
- Anak meniru perilaku orang lain
- Anak tinggal di lingkungan yang kurang kondusif
Cara Mengontrol Emosi pada Anak

Sebelumnya sudah dibahas mengenai penyebab anak belum bisa mengelola emosi. Selanjutnya, mari kita simak bagaimana cara mengatur emosi anak. Beberapa contohnya adalah dengan mengenalkan berbagai jenis emosi dan ekspresinya, atau menggunakan media buku cerita dan film anak-anak.
- Kenalkan jenis emosi dan ekspresi emosi pada anak
Misalnya dengan menunjukkan ekspresi ayah bunda saat senang, sedih, marah, atau bingung. Anak akan belajar memahami ekspresi tersebut.
- Gunakan media buku cerita bergambar atau film anak-anak
Tersedia banyak buku cerita bergambar maupun film anak-anak yang bisa membantu anak memahami berbagai jenis emosi manusia.
- Ajari anak mengungkapkan emosinya dengan baik
Saat anak sedang emosi, ayah bunda dapat mengajarkan cara berkomunikasi yang tepat agar anak dapat menyampaikan perasaannya.
Ajarkan teknik bernapas saat emosinya meluap-luap
Misalnya, anak sedang emosi, ajarkan teknik bernapas agar anak merasa lebih tenang.
- Alihkan emosi berlebih pada anak dengan aktivitas outdoor
Salah satu cara efektif untuk mengontrol emosi anak adalah dengan mengalihkannya ke aktivitas luar ruangan, seperti olahraga atau permainan interaktif.
- Dampingi anak saat sedang emosi
Seringkali, anak yang emosi adalah anak yang kesulitan menyampaikan apa yang sedang dirasakannya. Pastikan ayah bunda hadir untuk anak, saat anak sedang merasa kesulitan.
- Berikan contoh bagaimana cara mengelola emosi yang baik
Bagaimana ayah bunda mengelola emosi sehari-hari akan jadi contoh bagi anak-anak yang sedang belajar mengatur emosinya.
Tips Mengontrol Emosi pada Anak

Ayah Bunda adalah contoh terdekat bagi anak dalam hal kemampuan mengontrol emosinya. Pastikan ayah bunda tetap tenang saat anak tantrum. Bisa jadi, anak sedang berusaha menunjukkan keinginan atau kebutuhannya, namun belum bisa mengatakannya dengan baik. Berikut adalah beberapa tips sederhana untuk mengontrol emosi pada anak.
- Tetap tenang saat anak tantrum atau emosional
- Dengarkan dan validasi emosinya
- Ajari anak untuk menentukan batasan sosialnya
- Bantu anak memahami emosinya
- Jelaskan konsekuensi pada anak saat emosinya meluap-luap
- Libatkan pengasuhan ayah bunda dan keluarga terdekat
Cara mengontrol emosi pada anak sebaiknya ayah bunda sesuaikan dengan karakter anak. Apakah anak termasuk ekspresif atau pasif? Pendekatan saat mencoba mengontrol emosi anak tentu akan berbeda-beda. Jika anak bunda sudah memasuki usia SD, maka ayah bunda bisa mengobrol dengan anak dan membantunya memahami emosinya.
Itulah sejumlah cara mengontrol emosi pada anak usia dini, anak usia TK, maupun anak SD. bagaimana pengalaman ayah bunda selama mendampingi anak-anak yang sedang emosi? Apakah bunda terbawa emosi juga, atau berhasil membantu anak memahami emosinya? Semoga artikel ini membantu ya.