Find Us

Jl. Timoho II No.35, Muja Muju, Kec. Umbulharjo, Kota Yogyakarta

Jam Operasional

Senin - Sabtu: 06.45 AM - 18.00 PM

Membangun Disiplin Positif

Apakah Ayah dan Bunda tau apa itu disiplin positif? Yuk kita belajar bersama apa itu disiplin postitif

Disiplin positif yaitu menumbuhkan disiplin yang di dorong dari diri anak tanpa hukuman dan hadiah, untuk penerapan disiplin positif ini bisa di mulai diterapkan pada anak usia 3 tahun, karena anak mulai memahami perilaku yang diharapkan seperti bekerja sama dan mengikuti aturan-aturan keluarga.

Ada pula tugas perkembangan anak usia dini 2-6tahun yaitu : 

  • Belajar kontak perasaan dengan orangtua, keluarga, dan orang lain
  • Belajar membedakan mana yang baik dan mana hang buruk mengembangkan kata hati
  • Membina sifat sehat positif, anak-anak perlu diapresiasi agar tidak memilki penurunan harga diri
  • Belajar bergaul dengan obtimal dengan sebayanya dengan etika dan moral masyarakat 

Sebelum ayah dan bunda menerapkan disiplin positif, ayah dan bunda harus tau apa gg perlu disiapkan dan tantangan dan hambatannya sebelum menerapkan disiplin positif ini. Yang dimana sebelum menerapkan disiplin positif ini ayah dan bunda perlu perhatikan kenali ke khasan anak karena setiap anak memiliki ke khasan masing -masing, jangan di bandingkan anak satu dengan anak lain, dan jugabperlu memahami kebutuhan anak sebagai contoh : “Udah dulu belajarnya, kayaknya kamu udah ngantuk” 

Mendidik anak pasti setiap orangtua mau yang terbaik, salah satunya dengan membangun disiplin postitif ini, berikut  ini beberapa tantangan dan hambatan orangtua dalam menerapkan disiplin positif : 

  1. Pengalaman masa lalu orangtua 

Seperti yang ada di atas, setiap anak mempunyai khas masing-masing, begitupun dengan pengalaman orangtua dalam mendidik anak

contoh : dulu orangtua mendidik anak pertama dengan hal yang sama dengan yang dilakukan sekarang tidak bisa, belum tentu cara yang sama juga tidak bisa dilakukan di anak kedua

    2. Emosi orangtua 

Setiap orangtua pasti memiliki emosi, ada emosi positif ataupunmemosi negatif, emosi negatif inilah yang akan memperburuk anak 

Contoh : ingin menyampaikan cukup belajarnya istirahat penyampaian dengan emosi positif “ Sudah yuk belajarnya, istirahat dulu sepertinya ngantuk” penyampaian dengan emosi negatif “ Udah dong belajarnya, mama nih capek lho dari pagi kerja sekarang nungguin kamu belajar terus” sama sama penyampaian jika meminta untuk istirahat tetapi dengan penyampaian emosi yang berbeda akan beda juga penerimaan anak.

Ada beberapa manfaat sari disiplin positif ini yaitu : 

  • Menumbuhkan rasa percaya diri anak
  • Mendukung kemandirian anak dan rasa tanggung jawab atas dirinya ( menentukan pilihan diri dan bertanggung jawab atas pilihannya)
  • Mendukung lingkungan yang lebih baik dalam keluarga

Ada pula penerapa boleh dan tidak boleh dalam disiplin positif ini

Yang diperbolehkan : 

  • Menunjukkan sikap tegas, konsisten, dan kasih sayang
  • Memberikan kesempatan anak untuk belajar dari kesalahan
  • Melakukan komunikasi yang baik dan menghargai

Tidak diperbolehkan : 

  • Menunjukkan sikap keras sehinggananak merasa takut dan rendah diri atau menunjukkan sikap terlalu lembut
  • Memberikan hukuman pada anak ketikan melakukan kesalahan (hukuman yidak relevan dengan kesalahan anak)
  • Menciptakan hubungan yang tidak menyenangkan dalam keluarga (menyindir/memarahi)

Dalam mengatasi anak saat melakukan kesalahan sering kali membuat para ayah dan bunda bingung harus apa, dibiarkan atau diberikan sikap tegas dan hukuman, dalam penerapan disiplin postitif ini ada bebrapa cara untuk mengatasi anak saat melakukan kesalahan antara lain 

  • Memberikan konsekuensi yang berhubungan dengan kesalahan 

Contoh : anak di satu hari bermain game lebih dari kesepakatan, bisa memberikan konsekuensi di hari berikutnya jam main gamenya terpotong karena di hari itu sudah main game terlalu lama. Tentu saja di sampaikan dengan baik seperti “ Main gamenya sudah dulu ya karna sudah melebihi waktu yang kita sepakati, besok wajtu main gamenya terpotong yaa, karna hari ini sudah main game melebihi perjanjian” 

  • Menerapakan disiplin yang masuk akal sesuai dengan usia anak

Contoh : Memecahkan piring, saat anak memecahkan piring sampaikan untuk lebih hati-hati lain kali

  • Tidak melakukan kekerasan fisik ataupun verbal 

Contoh : membandingkan-bandingkan anak

Adapula menumbuhkan disiplin positif anak dengan menghindari iming-iming dan mendampingi anak tidak hanya pada saat suksesntetapi juga saat sulit, adapun cara komunikasi dalam disiplin positif ini yaitu, menceritakan pengalaman, menyatakan situasi dan memberikan pilihan kepada anak, jangan gunakan cara komunikasi yang menggurui, mencecar, dan memerintah. Memberi pujian dan kritik yang baik juga bisa dengan memahami kondisi anak, berikan kritikan yang baik, dan juga beri pujian yang tulus dan spontan pada perilaku anak yang baik dan sesuai arahan yang diharapkan. Dan terakhir ayah dan bunda bisa membuat kesepakatan bersama yang dimana aturan ini berlaku untuk semua anggota keluarga, dibuat secara singkat agar mudah dipahami dan dimengerti oleh anggota keluarga yg paling kecil, aturan ini baik untuk ditulis agar bisa dilihat bersama, dan evaluasi peraturan secara berkala apakah ada peraturan yang perlu di rubah atau diganti dan terapkan secara terus menerus. 

Terimakasih ayah dan bunda semoga bermanfaat, mari tingkatkan terus kesehatan dan parenting untuk sikecil.


Oleh Bunda Melani (Kepala Cabang Alifa MBDC Wirobrajan)

Share this post :

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Comment