Sebagai orang tua, memperhatikan tumbuh kembang anak adalah fase yang paling menyenangkan. Apalagi dengan usia yang semakin bertambah, berkembang pula kemampuan yang dimilikinya. Tak terkecuali pada anak berusia 18 bulan.
Meski tergolong bayi, anak berusia 18 bulan seharusnya telah memperlihatkan perkembangan yang sangat signifikan. Ayah dan Bunda juga bisa memperhatikan apa saja red flag anak usia 18 bulan, sehingga bisa lebih teliti melihat perkembangan si kecil.
Red flag perkembangan anak usia 18 bulan adalah kondisi berbahaya pada pertumbuhan anak. Lantas, apa saja yang menjadi red flag pertumbuhan anak usia 18 bulan? Berikut penjelasannya.
Anak 18 Bulan Bisa Apa Saja?

Umumnya anak-anak berusia 18 bulan sudah bisa melakukan beberapa hal, seperti:
- Mulai belajar berjalan secara mandiri.
- Sering memanjat dan melakukan eksplorasi di sekitarnya.
- Belajar makan sendiri menggunakan sendok.
- Mengerti beberapa perintah sederhana.
- Sudah mulai mampu berdiri sendiri dari kursi kecil.
- Memberikan respon saat berinteraksi dengan orang lain.
- Mengenali mainan favorit yang dimilikinya.
Red Flag Perkembangan Anak Usia 18 Bulan
Ayah Bunda, berikut beberapa tanda red flag pertumbuhan anak 18 bulan yang perlu diwaspadai, antara lain:
- Belum bisa berjalan.
- Tidak merespon pada objek yang ditunjuk.
- Tidak berusaha menirukan apa yang dilakukan orang di sekitarnya.
- Masih sering memasukkan benda ke dalam mulut untuk tujuan eksplorasi.
- Kehilangan milestone atau pencapai yang sebelumnya didapat.
- Sulit menyebutkan lebih banyak kata.
- Belum bisa berjalan dengan benar.
Setiap anak memang memiliki proses tumbuh kembang yang berbeda-beda waktunya. Namun ada beberapa hal yang bisa jadi perhatian bahwa si kecil memiliki masalah pada pertumbuhannya.
Seperti yang sudah disebutkan, anak berusia 1,5 tahun harusnya sudah bisa merespon gerakan atau tindakan orang-orang di sekitarnya. Mulai belajar berucap, dan terus bertambah setiap harinya.
Selain itu perkembangan anak 18 bulan biasanya sudah bisa berjalan dan bermain dengan orang-orang di sekitarnya.
Kondisi yang paling jelas adalah ketika si kecil mulai kehilangan kemampuan dari apa yang sudah dipelajari sebelumnya. Kondisi tersebut bisa dikatakan bahwa anak mengalami kemunduran pertumbuhan.
Apa yang Perlu Dilakukan?

Ayah dan Bunda tidak perlu panik atau khawatir si kecil akan mengalami masalah pertumbuhan. Dengan pendampingan yang baik dan selalu membantu anak dalam proses pertumbuhan, kita bisa mengurangi serta mengantisipasi risiko terjadinya masalah pertumbuhan pada anak.
Untuk itu Ayah dan Bunda bisa membantu anak, seperti membantu memberikan stimulus dan mengajak anak melakukan gerakan atau aktivitas tertentu seperti berbicara, bernyanyi, bermain bersama dan berbagai kegiatan lainnya.
Ayah Bunda juga perlu menciptakan lingkungan yang nyaman bagi anak. Ayah dan Bunda juga bisa bertanya pada si kecil tentang apa yang ia rasakan.
Meski kata-kata yang dikuasainya masih terbatas, kita bisa mengajarinya untuk menyampaikan apa yang dirasakan, apakah ia sedang senang, kesal atau sedih.
Sekarang waktunya Ayah Bunda lebih memperhatikan proses perkembangan yang diraih si kecil. Melihat apa saja yang sudah bisa dilakukannya, dan apa saja yang belum bisa dilakukannya. Dengan begitu, Ayah dan Bunda bisa mengetahui apakah si kecil bertumbuh dengan baik atau perlu perhatian lebih.
Agar Ayah dan Bunda lebih yakin, Ayah Bunda juga bisa bertanya pada orang-orang yang ahli di bidangnya. Sehingga akan merasa lebih tenang dan mengerti apa yang harus dilakukan selanjutnya.