Find Us

Jl. Timoho II No.35, Muja Muju, Kec. Umbulharjo, Kota Yogyakarta

Jam Operasional

Senin - Sabtu: 06.45 AM - 18.00 PM

Penting Gak Sih Screening Psikolog Bagi Anak?

Orang tua tentu ingin buah hati nya cerdas dan tumbuh sesuai usianya. Orang tua juga ingin memberikan yang terbaik untuk buah hati. Untuk mengetahui perkembangan dan kemampuan anak ada beberapa tes psikologi anak yang bisa ditemui. Saat anak tumbuh dan berkembang, anak kadang mengalami kesulitan belajar dan bermain di daycare atau sekolah. Kondisi ini ditandai dengan anak tidak mampu berkonsentrasi atau kurang bersosialisasi dengan orang lain. Jika orang tua mendapati anak kesulitan dalam belajar, tes psikologis anak bisa membantu untuk mengevaluasi kemampuan dan perilaku pada anak. Tes ini juga berperan penting untuk mengidentifikasi bakat dan minat dari anak.

Apa itu tes psikologi atau psikotes?
Tes psikologis atau psikotes adalah prosedur yang dilakukan untuk mengukur perilaku dan karakteristik seseorang guna memperoleh informasi tentang fungsi individu. Tes ini menjadi salah satu cara sistematis dalam mengetahui kemampuan mental, perilaku dan neurologis pada anak. Adapun sejumlah manfaat tes psikologi, antara lain:
1. Diagnosis kesehatan mental secara akurat
2. Mengetahui kepribadian seseorang
3. Mendapatkan rekomendasi perawatan atau terapi yang sesuai apabila mengalami gangguan kesehatan mental setelah tes psikotes

Tes psikologi anak dilakukan oleh seorang psikolog profesional yang dapat mendiagnosis dan mengobati kondisi mental dan kesulitan seseorang. Selain diagnosis mental, tes psikologi juga mampu menguji bakat. Anak yang berbakat mungkin menunjukkan perilaku negatif, seperti mudah marah, tidak fokus dan tantrum. Kondisi ini bisa disebabkan karena kurangnya stimulasi atau dukungan di lingkungan sekitar. Ada beberapa tes psikologi yang dapat perlu diketahui, yaitu:

1. Kecerdasan umum (IQ)
IQ dapat mencakup berbagai kemampuan mental, termasuk penalaran verbal, kemampuan visual, kesadaran spasial, kecepatan berproses, dan pengenalan pola. Tes ini sering kali menjadi perbandingan antara seseorang dengan orang lain dalam kelompok usia yang sama.

2. Kemampuan wicara
Kemampuan wicara pada anak ditandai dengan pelafalan huruf, merangkai kata, dan menyusun kalimat. Tes ini dapat mengetahui apakah anak sudah bisa berbicara jelas atau belum. Kemampuan wicara yang tidak normal dapat memengaruhi proses belajar. Pada kondisi ini, anak tidak mampu menyerap materi pelajaran yang diberikan oleh guru di sekolah.

3. Koordinasi sensomotorik
Koordinasi sensomotorik adalah kemampuan gerak tubuh (motorik), baik secara halus maupun kasar. Motorik halus ditandai dengan keterampilan fisik pada anak yang melibatkan otot kecil, misalnya menulis dan menyusun balok. Sementara itu, motorik kasar merupakan gerakan yang membutuhkan koordinasi otot-otot besar. Sebagai contoh, anak sedang berlari, duduk, dah menendang bola.

4. Kematangan Emosi
Kematangan emosi adalah kemampuan anak dalam memberikan respon emosi terhadap lingkungan. Kondisi psikologi ini ditandai dengan beberapa hal, antara lain persepsi visual, daya ingat, konsentrasi dan hubungan sosial.

Saat memutuskan untuk konsultasi seputar kesehatan mental anak, ada beberapa prosedur yang perlu dilakukan. Hal utama yang dilakukan dengan wawancara dan observasi langsung pada anak. Selain orang tua dan anak, orang di luar keluarga juga melibatkan untuk memberikan informasi terkait psikologi anak. Prosedur wawancara yang dilakukan antara lain:
a. Wawancara terkait perkembangan anak sejak lahir
b. Riwayat pertumbuhan anak, seperti tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, lingkar lengan sesuai dengan usianya
c. Gejala gangguan mental pada anak
d. Masalah psikis yang diderita oleh anak
e. Kondisi psikis orang tua dan keluarga dekat
f. Riwayat medis dan pengobatan yang pernah dijalani
g.Hubungan anak dengan keluarga dan lingkungan.

Jika anak mengalami kesulitan dengan berbagai masalah, seperti sekolah, hubungan, emosional dan perilaku, sebaiknya perlu berkonsultasi dengan psikolog. Ada beberapa situasi dan perilaku umum yang membutuhkan tenaga ahli profesional antara lain:
a. Anak mengalami stress akibat perundungan, kondisi kesehatan, atau perceraian
b. Masalah mental atau tidak mampu mengelola emosi
c. Mengalami trauma, seperti kematian anggota keluarga, kecelakaan atau pelecehan
d. Anak sulit menjalin dan mempertahankan teman.

Sumber: Ciputra Medical Center

-Bd. Nanda Alifa MBDC Timoho-

Share this post :

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Comment